Tertatih dari kejauhan
Menyusun langkah demi langkah
Demi berjumpa orang berbeda
Berharap petuahnya
Nasihatnya, untaian kata
kecerdasannya
Namun
apa daya
Berharap
petuah justru dihadiahi makian
Rindu
nasihat tapi malah memanen amarah
Kecerdasan
menjelma jadi pamer kebodohan
Kau kumal, katanya
Otakmu dangkal, gerutunya
Pakaianmu membosankan, cibirnya
Tak layak orang bodoh berbagi
dengan kaum cerdik, pungkasnya
Tapi
siapa lagi yang kumal kalau kau telah perlihatkan ke-kumal-an-mu
Gerutu-mu
menampakkan kedangkalan otak-mu
Apa
yang menarik dari pakaianmu kalau ia tak mampu menutupi se-senti-pun bagian
tubuhmu
Tak
perlu merasa cerdik jika hanya bisa menggerutu dan mencibir
Teman, lihatlah dirimu
Diri yang merana
Merangkak dalam bayang kepalsuan
Kau telah memenjarakannya atas
nama kebebasan
Kebebasan yang memenjarakan diri
Zaenal abidin riam, mamoa ria (Makassar), senin 18 maret 2013, pkl
02.29 wita
Posting Komentar