waktu terus bergulat dengan sang ruang
mengajak kami berbicara
bertutur lewat bahasanya
mengurai cerita tiada akhir
waktu terus melenggok
menarikan irama perubahan
mengajak sang kami turut berlenggok
tenggelam dalam irama tariannya
sejenak kami dekati lalu menjauh
kami menolak dekat dengan tarian itu
tarian memabukkan
tarian para pecandu
menolak dekat bukan berarti menolak berubah
masih ada mahkota berharga layak kami pertahankan
agama kami, budaya kami, diri kami
dan mungkin juga dirimu
biarlah wanita kami teduh dalam naungan hijabnya
biarlah nenek kami berbicara pesan dari moyangnya
perubahan bagi kami bukan dengan menambah potongan helai pakaian
atau memakai gaun ala eropa
tapi tatkala hati dan akal mampu lebih banyak berbicara, maka itulah perubahan bagi kami
alauddin II (makassar), ahad 17 maret 2013
mengajak kami berbicara
bertutur lewat bahasanya
mengurai cerita tiada akhir
waktu terus melenggok
menarikan irama perubahan
mengajak sang kami turut berlenggok
tenggelam dalam irama tariannya
sejenak kami dekati lalu menjauh
kami menolak dekat dengan tarian itu
tarian memabukkan
tarian para pecandu
menolak dekat bukan berarti menolak berubah
masih ada mahkota berharga layak kami pertahankan
agama kami, budaya kami, diri kami
dan mungkin juga dirimu
biarlah wanita kami teduh dalam naungan hijabnya
biarlah nenek kami berbicara pesan dari moyangnya
perubahan bagi kami bukan dengan menambah potongan helai pakaian
atau memakai gaun ala eropa
tapi tatkala hati dan akal mampu lebih banyak berbicara, maka itulah perubahan bagi kami
alauddin II (makassar), ahad 17 maret 2013
Posting Komentar