Seolah
bidadari
Berwajah
jumawa
Melantun
lagu
Dalam
dawai berserak
Menghujam
kesadaran diri
Dirinya
larut
Tenggelam
dalam perburuan fatamorgana
Berpacu
dengan sang waktu
Memburu
bayangan sunyi
Yang
membuai mata, mata terdalam
Akankah
ia sadar
Mungkin…..
Adakah
ia tersentak
Entahlah…
Sadar
dan tersentak dari perburuan sunyi
Semakin
berburu semakin berjumpa kekosongan
Kekosongan
tiada isi
Hanya
menyisakan kehampaan
Kehampaan
ada pada buruan
Lalu
menghampakan diri
Bangunkan
sarafnya
Dengan
desah kemutlakan
Sentuh
bagian terdalamnya
Dengan
tangan tak berbayang
Lalu
bisiklah telinganya dengan lembut
“engkau
tak ditakdirkan memburu bayangan kosong”
Zaenal
abidin riam, Makassar 12 mei 2013, pkl
03.07
Posting Komentar