Mereka pernah bercermin pada masa lalu
Permukaannya bening
Tak menyisakan kebohongan
Memantulkan diri layaknya diri, bukan citra diri
Badannya sekeras batu, semangatnya membenamkan
kemutlakan
Hidup dalam diri kelompok terasing
Terasing karena benar
Tak berpikir menghamba pada bedil
Apalagi pada kertas lusuh bertuliskan 1000
Pikiran dan sepaknya mengoyak dua kata hina itu
Merekalah generasi penyalib masa
Bahkan meninggalkan masa
Menuju rumah besar yang mereka anyam dengan peluh dan
peras akal
Hingga tembok tebal menjulang
Menghantam rumah besar itu
Meremuk manusia muda
Kita hanya berbicara tentang “sisa” dan “bekas”
Sisa semangat
Bekas aura muda
Sisa dan bekas hanya melahirkan rongsokan
Dalam selongsong zaman yang berjalan pikun
Pada manusia yang mengobral “kemudaan”
dengan terlalu murah
si pikun pun mampu membelinya
memeluknya, menuakannya
jadilah mereka pemuda yang menua dalam muda
tak lagi kuasa berpikir
hanya senang berpikun ria
ZaEnal Abidin RiAm, Oktober Sekarat 2013
Posting Komentar