BREAKING

Selasa, 02 Juni 2015

Ilusi Interaksi On Line


Saat ini, hampir semua orang, kecuali manusia yang belum melek teknologi, bersentuhan dengan dunia maya, istilah On Line (OL) menjadi sangat popular, ruang persentuhan dengan dunia maya menjadi sangat tak terbatas, bahkan intensitasnya berlebihan dalam banyak situasi, dapat dipastikan, hampir semua muda – mudi memiliki akun facebook dan twitter, mereka mengakses facebook dan twitter setiap kali ada kesempatan, bila perlu kesempatan tersebut dipaksakan tercipta, atau bahkan mencuri kesempatan, proses belajar mengajar di ruang kelas atau kuliah juga tak jarang diakali, laptop diaktifkan namun yang dibuka hanya situs facebook atau jaringan media sosial lainnya, kasihan pak dosen yang mungkin mengira mahasiswanya sedang membuka bahan (sabar..3x pak), waktu istirahat muda – mudi juga lebih banyak dihabiskan dalam berinteraksi dengan gambar orang di layar laptop atau hp, sangat mungkin keaslian identitas gambar orang tersebut tak bisa dipastikan, namun apa pentingnya identitas bagi muda mudi penggila on line, kecenderungan menggilai on line tidak hanya terjadi di kalangan muda – mudi, gejala ini menyasar semua umur termasuk dewasa dan tua, sebenarnya apa yang menyebabkan interaksi dunia on line begitu digilai?.

Merasa nikmat karena banyak teman interaksi, ini menjadi salah satu penyebab utama, media sosial memang menawarkan jaringan pertemanan seluas – luasnya dengan cara instan, cukup klik add, konfirmasi, jadi deh, anda bisa berinteraksi dari pagi hingga petang (warning: silakan mendaftar paket bagi anda yang kelas menengah ke bawah, khususnya mahasiswa, supaya terhindar dari kanker..he..he..), dalam defenisi sosial media, pertemanan bukanlah perjumpaan, bahkan pertemanan adalah ketidakberjumpaan itu sendiri, maksudnya anda merasa berteman dengan ribuan orang padahal yang anda kenal hanya puluhan orang saja, inilah dilemanya, pikiran kita dibentuk untuk merasa seolah kenal dengan ribuan orang namun dalam kenyataan kita hanya kenal dengan beberapa orang saja di antara ribuan orang itu, bahasa lainnya, kita hidup dalam ruang semu yang seolah kita anggap nyata, pada titik ini terjadi ilusi, sebab persepsi tentang kenyataan dan kenyataan itu sendiri justru berbeda.
       
Yang lebih tidak pas, ketika kita lebih banyak menghabiskan hidup kita setiap sehari dalam dunia semu tersebut dibandingkan melakukan kerja nyata (piring dan cucianmu sudah menumpuk bagi kamu yang mahasiswa, kok OL melulu..he..he..), keasyikan semu yang didapat dari interaksi on line dianggap lebih nikmat dari kerja nyata yang sering menyiksa (katanya begitu bedeng,,,…..), di sisi lain dunia on line adalah ruang yang telanjang, mengekspos privasi di dalamnya merupakan tindakan naïf, sebab privasi yang seharusnya milik anda akan terbongkar dan semakin melebar, bahkan semakin jauh dari substansi aslinya, orang lain yang tidak paham sumber masalahnya akan memberikan polesan kata – kata yang tidak pas pula, intinya inilah yang disebut gosip on line, fakta dan prasangka menyatu dalam periuk yang sama (wiih kata – katanya kayak infotainment saja..he..he..).
            
Disadari atau tidak, interaksi on line yang tak terkontrol menyebabkan renggangnya relasi sosial, termasuk merenggangkan hubungan pertemanan (kok bisa ya, padahal aku sudah punya ribuan teman di facebook..mikir…mikir…bro…sista..), hubungan sosial menjadi renggang karena budaya perjumpaan menjadi kurang, mereka lebih banyak sibuk sendiri dengan gadgetnya, ini tentu membawa efek psikologi, yakni secara tidak langsung memudarkan nilai kebersamaan dan memicu sifat individualisme, ane tidak bermaksud meminta teman – teman untuk meninggalkan total interaksi on line, tapi ia perlu dikontrol supaya proporsional, hanya yang proporsional yang mendatangkan manfaat, yang berlebihan selalu melewati batas…eeh kayaknya memang begitu,,,,kok dipertegas lagi ya…he..he..peace…..

Penulis: Zaenal Abidin Riam

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT