BREAKING

Selasa, 02 Juni 2015

Analisis Terhadap Novel Bumi Cinta

Bumi Cinta merupakan salah satu karya Habiburrahman El Shirazy, seperti novel lainnya, novel ini pun mendapat sambutan hangat di tengah masyarakat, khususnya bagi mereka yang senang berburu novel, bumi cinta menjadikan Rusia sebagai setting ceritanya, Bumi Cinta pada dasarnya merupakan perjuangan dakwah penulisnya dalam bentuk lain, karena ia merupakan perjuangan dakwah, maka penekanan nilai keislaman, sangat nampak dalam novel ini, ini sekaligus menjadi ciri khas seorang Habiburrahman El Shirazy, dimana dalam setiap novelnya selalu sarat dengan pesan keislaman, baik yang berkaitan dengan aspek moral maupun aspek lainnya, Kang Abi, begitu ia akrab disapa, adalah salah satu novelis muda Indonesia yang karyanya selalu booming, bukan hanya dalam negeri namun juga di Negara lain.
            Muatan dalam novel ini lebih menggambarkan pertarungan identitas, atau bahkan pertarungan ideologi, pertarungan identitas ini menjadi lebih menarik, karena sang tokoh utama bermukim di negeri minoritas muslim, bahkan sebuah Negara yang cenderung tidak mempercayai agama sebagai pegangan, sang tokoh digambarkan harus mengalami adaptasi, yang awalnya menuntut ilmu di negeri mayoritas muslim, lalu karena alasan penyelesaian kuliah, ia harus menetap sementara di negeri yang sangat liberal secara pergaulan, Rusia, konflik pemikiran telah muncul sejak awal, saat sang tokoh utama bertemu temannya yang menjemputnya di bandara, walaupun sang teman berasal dari negeri yang sama, Indonesia, dan agama yang sama, Islam, namun pandangannya telah mengikuti alam pikiran tempat tinggalnya, konflik ini seolah ingin menegaskan kepada pembaca, semua orang muslim punya potensi untuk menyimpang dari agama saat ia hidup di negeri minoritas muslim.

            Di halaman selanjutnya, konflik pemikiran menjadi semakin seru, saat tokoh utama bertemu dengan Linor dan Yelena, dengan Yelena, konflik pemikiran sedikit lebih moderat, sebab Yelena sendiri pernah bersuamikan seorang muslim, kenyataan ini baru diketahui tokoh utama di bagian cerita selanjutnya, namun tidak dengan Linor, yang terjadi bukan hanya konflik pemikiran, namun juga konflik prinsip, khususnya prinsip – prinsip fundamental dalam agama, di bagian lain sang tokoh juga digambarkan terlibat dialektika pemikiran dengan figur lain, figur tersebut tak lain adalah asisten pembimbing penelitian disertasinya, kali ini dialektikanya lebih intelek, karena konflik tersebut terjadi diantara sesama pelaku akademik, namun ke duanya kukuh pada prinsip agama masing – masing, bagian ini ingin memperlihatkan alur dialog keagamaan yang baik, bahwa kesalahan dalam memahami agama tertentu, berasal dari ketidakpahaman utuh terhadap agama tersebut, sebuah penilaian yang sumbernya adalah prasangka belaka.
            Novel ini menjadi lebih menarik, sebab di dalamnya tersaji kritik ideologi, dalah hal ini ideologi komunisme yang merupakan paham utam di Rusia, kritik ideologi ini tetap mengandung kelemahan, kritiknya lebih bertumpu pada sisi realitas sejarah, tidak secara gamblang meyerang konsepnya, yang lebih banyak diungkit adalah sisi kelam dari tokohnya, semisal Lenin dan Stalin, keduanya digambarkan sebagai penyebab hilangnya banyak nyawa, hal ini adalah imbas pemberlakukan komunisme oleh ke duanya. Yang lebih menarik adalah kritik terhadap zionisme Israel, digambarkan bahwa Israel dengan agen Mossadnya, melancarkan proses cuci otak terhadap komunitas lain di dunia, dan hal tersebut berlangsung secara diam – diam, hebatnya karena mereka bahkan mampu melakukannya pada generasi yang mereka bunuh orang tuanya, ini yang terjadi pada diri Linor, pada hakikatnya, ini merupakan bagian dari kritik sosial yang dibalut dalam bentuk sastra.
            Sebagaimana novel Kang Abi yang lain, Bumi Cinta juga menghadirkan bumbu cinta di antara anak manusia, menariknya, nuansa cinta dalam novel ini terlihat lebih kompleks, antara pelaku utama yang Muslim taat, asisten pembimbing disertasi yang Kristen taat, dan linor sendiri yang telah beralih dari identitas zionisme ke islam, ditambah Yelena yang sudah hilang kepercayaaan terhadap agama (walaupun di kemudian hari menyadari kekeliruannya), sisi manusiawi sebagai manusia biasa, dinampakkan tokoh utama, setaat apapun dirinya, naluri laki – lakinya tetap muncul, dan dalam beberapa kasus, nalurinya cukup menganggu keimanannya, bagian ini ingin menggambarkan, tentang ekspresi cinta dalam Islam, bahwa menyukai lawan jenis adalah sah – sah saja, namun ekspresinya harus sesuai dengan koridor ajaran Islam, bukan lewat pacaran atau sejenisnya, terlebih lagi bila melampaui pacaran, pada bagian ini penulis berusaha mengkritik model pergaulan muda – mudi yang terlalu menyimpang.Sebuah karya sastra tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, terlepas dari hal itu, novel Kang Abi menjadi salah satu novel berjenre religi yang belakangan ini banyak bermunculan, Kang Abi adalah salah satu ikonnya. Berdakwah lewat sastra, itulah yang diinginkan oleh novel berjenre islami.
oleh: ZaEnal Abidin RiAm
anak manusia yang iseng menyenangi novel

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT