BREAKING

Minggu, 12 Juli 2015

Ramadhan dan Penyimpangan Prilaku

  tulisan ini juga dimuat di http://www.detikawanua.com/2015/07/artikel-ramadhan-dan-penyimpangan.html


Tak terasa umat islam telah memasuki babak penghujung Ramadhan. Ibarat sebuah perlombaan, garis finis sudah terlihat, pada hakikatnya, Ramadhan memang merupakan momen kompetisi, berlomba melawan hawa nafsu, umat islam, khususnya mereka yang konsisten berpuasa, diharuskan berlomba dengan dirinya sendiri, yakni dengan hawa nafsunya, tentu hanya ada dua kemungkinan, dirinya sebagai keseluruhan yang menang atau hawa nafsunya yang berjaya, sangat mudah untuk mengukur menang dan kalah tersebut, jika ba’da Ramadhan terjadi perubahan pola pikir dan prilaku pada dirinya, maka berarti dirinya sebagai keseluruhan yang menang, akan tetapi, jika pasca ramadhan pola pikir dan prilakunya tidak berubah lebih baik, maka berarti nafsunya yang berjaya di panggung pertarungan, secara ideal, ramadhan sebagai bulan paling istimewa dalam islam, bertujuan memantik perubahan prilaku, hal itu akan terjadi bila kaum muslim benar – benar memahami tata cara dan fungsi puasa, serta mengaplikasikan konsep ideal puasa secara keseluruhan. 

Jika konsep ideal puasa tidak diterapkan secara utuh, maka pasti yang terjadi adalah pelanggaran prilaku, artinya banyak perintah dalam bentuk perbuatan, baik secara spesifik berkaitan dengan puasa maupun tidak, yang dilanggar oleh orang berpuasa, pada posisi ini terjadi penyimpangan prilaku, prilaku ideal yang diwajibkan selama berpuasa justru dilanggar, bahkan bukan hanya dilanggar, malah muncul prilaku yang berlawanan dengan prilaku ideal tersebut, sebagai contoh sederhana, banyak orang berpuasa sekadar menahan lapar dan haus namun ke lima panca inderanya tetap intens terlibat dosa, intens meakukan perbuatan salah, gejala penyimpangan prilaku selama ramadhan memang bukan sesuatu yang baru, hal tersebut hampir selalu terjadi setiap ramadhan tiba, namun menganggap fenomena tersebut sebagai hal lumrah, adalah bukan tindakan tepat, anggapan seperti itu justru berpotensi memapankan kesalahan, ujungnya sudah dapat ditebak, kesempatan mengubah diri selama ramadhan akan hilang begitu saja.
     
Menghilangkan penyimpangan prilaku selama ramadhan, memang bukan perkara mudah. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh manusia yang menjalankan puasa, namun hal tersebut juga bukan sesuatu yang mustahil, sebab Allah tidak mungkin menurunkan perintah yang mustahil dikerjakan hamba-Nya, penyimpangan prilaku dalam berpuasa, hanya bisa dihindari dengan menjalankan puasa secara utuh, atau minimal mendekati utuh, namun puasa yang mendekati utuh hanya mampu meminimalisir penyimpangan tersebut, berpuasa secara utuh bisa dimulai dengan memahami konsep puasa secara menyeluruh, dalam hal ini, selain dibutuhkan usaha dari orang yang berpuasa, juga dibutuhkan peran para juru dakwah, serta siapa saja yang memahami konsep utuh tentang puasa, agar memberikan pemahaman kepada mereka yang masih awam, sebab akan sangat susah berbicara tentang kesadaran prilaku, bila sebelumnya tidak hadir perubahan pola pikir, sedangkan perubahan pola pikir hanya bisa muncul dari pemahaman yang utuh tentang sesuatu.
            
Memang tidak bisa dipungkiri, terdapat beberapa orang yang berpuasa, dan mereka telah paham dengan konsep puasa secara utuh, namun prilakunya masih sering melabrak aturan puasa, khususnya yang berkaitan dengan perintah dan larangan tertentu, disini dibutuhkan peran kesadaran dari bersangkutan, ingat kesadaran bukan sesuatu yang ditunggu, tetapi sesuatu yang diusahakan, sehingga tidak tepat bila ada orang berasumsi bahwa dirinya belum sadar karena hidayah belum datang, hidayah adalah sesuatu yang harus diusahakan, orang harus berusaha untuk sadar, menjalankan puasa secara utuh terbilang sangat mendesak, sebab ia merupakan jaminan guna menghilangkan penyimpangan prilaku terhadap ramadhan, bila prilaku manusia berpuasa selalu menyimpang dari aturan ramadhan, maka perubahan karakter tidak akan kita jumpai ba’da ramadhan, terlalu bodohlah kita sebagai manusia bila kesempatan untuk berubah, terpampang di depan mata, namun kita mengabaikannya.

Penulis: Zaenal Abidin Riam


About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT