di atas tumpukan kertas lusuh
di bawah pena tua
huruf menari
tenggelam dalam musik zaman
dilantun penuh gairah
kata berdiri tegak
menantang acungan senjata
membenamkan bedil kesiangan
semuanya dengan lembut
menusuk menembus tembok raksasa china
di bawah pena tua
huruf menari
tenggelam dalam musik zaman
dilantun penuh gairah
kata berdiri tegak
menantang acungan senjata
membenamkan bedil kesiangan
semuanya dengan lembut
menusuk menembus tembok raksasa china
pedang boleh tumpul
bedil bisa rusak
tapi kata akan tetap tegak
menyusun harmoni dawai sang bumi
tameng dalam ketakberdayaan
keluarkan dirinya, jangan kau sumbat
mulutmu robek jika kau paksa menyumbatnya
dirinya ditakdirkan bebas
berkelana ke tulang terdalam
benteng kaum tersudut
zaenal abidin riam, mamoa IV (makassar), sabtu 13 april 2013
bedil bisa rusak
tapi kata akan tetap tegak
menyusun harmoni dawai sang bumi
tameng dalam ketakberdayaan
keluarkan dirinya, jangan kau sumbat
mulutmu robek jika kau paksa menyumbatnya
dirinya ditakdirkan bebas
berkelana ke tulang terdalam
benteng kaum tersudut
zaenal abidin riam, mamoa IV (makassar), sabtu 13 april 2013
Posting Komentar