Tenang
mendamaikan
Meneduhkan
mata berkaca
Memberi
energi baru pada diri
Darinya
kuserap energi
Beri
hidup pada jiwa merana
Meronta
dalam kesengsaraan
Dalam
kegelisahan tanpa akhir
Engkau
menyentuh diri
Bukan
dengan tanganmu
Tapi
dengan wajah lembutmu
Selaksa
bulir hujan menimpa kerongkongan padang sahara
Wajah
itu kukenal, takkan kulupa
Meskipun
kata “ingat” telah tiada
Di
jari manismu kelembutan menjelma bagai perisai
Kukenal
jari itu
Kasar
namun putih memancarkan cahaya
Jemari
pertama menyentuh jantungku, jemarimu
Darinya
kubelajar kelembutan
Wajah
pertama membelai muka polosku, wajahmu
Darinya
kuserap cinta kasih
Cinta
tak berwaktu, tanpa ruang, tak mengenal batas
Wajahmu
mengajarkan seribu cinta
Setumpuk
kebijaksanaan
Membimbingku
merangkak, berjalan dan berlari
Wajah
itu kukenal
Wajah
yang menyebabkanku hadir dan mengenal dunia asing ini
Zaenal Abidin Riam, Makassar 23 Mei 2013…
Posting Komentar