Engkau
menyuruhku diam
Diam
itu emas, katamu
Benarkah
emas selalu emas?
Banyak
diam mengurangi dosa, katamu
Benarkah
diam mengumpul pahala?
Atau
diam hanya penambah besi karat dan dosa???
Kenapa
pula kau melarangku bersuara
Saat
suara bagian dari diriku
Kau
anggap aku bisu?
Atau
balita yang tak berhak bicara?
Kenapa
dengan suaraku? Mengancamkah ia?
Atau
kau tak pernah mendengar suara?
Tapi
kau pun bersuara
Kenapa
aku tidak?
Suaramu
sumbang, tidak mengikuti alur, itu katamu
Bukankah
suaramu tak kalah sumbang?
Sumbang
pada si penghuni gubuk
Pada
si miskin
Terhadap
si jelata
Yaa
suaraku sumbang
Sumbang
pada si dompet lapis tebal
Pada
si pemilik rekening jadi jadian
Pada
orang yang kau anggap suci dan terhormat
Kepada
mereka suaraku akan semakin sumbang
Bahkan
sumbang pada dirimu, pada suaramu
Zaenal Abidin Riam, Makassar 20 Mei 2013,
Pkl 01.47 Wita
Posting Komentar