Hamparan
hitam itu ingin bercerita
Bercerita
tentang masa lalunya yang kelam
Saat
tuannya direnggut
Tuan
yang mendiaminya puluhan tahun
Meyentuhnya
dengan tangan lembutnya
Memberinya
minum kala ia butuh
Memorinya
melayang, terus melayang
Tapi
kini tuannya begitu galak
Tak
ada lagi sentuhan
Ia
dipaksa berbaring dibawah bangunan yang entah berapa lantainya
Cairannya
dikuras hingga kerontong
Ia
dipaksa memakai wajah palsu
“kau
sekarang tanah real estate
Bukan
lagi tanah kumuh” hardik tuannya yang galak itu
Sering
ia berkhayal
Tentang
nasib tuan lamanya yang baik hati
Yang
diusir dari atas dirinya, dari atas tanah itu
Apakah
nasibnya lebih baik atau malah semakin melarat?
Apakah
tuan lamanya tidur di atas kasur empuk
Sebagaimana
janji tuan barunya saat mereka menendangnya
Entahlah
Satu
hal yang pasti baginya
Bahwa
tubuhnya semakin remuk memangku bangunan super block.
Zaenal Abidin Riam, Makassar 20 Mei 2013,
Pkl 03.08 Wita
Posting Komentar