Disini kita pernah berdiri
Menghadapkan
mata ke batas pandangan
Dalam
hidup yang terus bergulat
Antara
angan dan kenyataan
Tak
jelas batasnya
Engkaupun
tak berdaya membatasinya
Saat
takdir menampar
Sangat
keras, buyarlah angan itu
Tak
layak kita mengutuk takdir
Tamparannya
membuat kita sadar
Bahwa
hidup dalam lamunan adalah piliha keliru
Lamunan
mengantarkan pada fantasi tak bertepi
Tak
perlu pula kita menyerah pada takdir
Sebab
nun jauh di sudut sana
Di
labirin hidup
Manusialah
yang melahirkan takdir
Menyusuinya,
mengayunnya, memandikannya
Hingga
kelak ia dewasa, saat telah malu disusui, menolak dimandikan
Maka
manusia pula yang menghamba padanya
Pada
makhluk kecil yang dulu pernah ia genggam
Mungkin
kita masih harus berdiri disini
Di
garis ini
Mematung
bersama benda yang tak mengenal hidup
Karena
kita memang belum hidup
Maka
belajar untuk hidup adalah sebuah pilihan
Enal, Ramadhan 1434
Posting Komentar