kita masih berdiri, disini
di tapal batas
di atas batu yang begitu rapuh
tempat kegilaan dan kewarasan bersengketa
memperebutkan arena
engkau yang merasa waras
jangan bersenang dengan kewarasanmu
boleh jadi besok kewarasanmu tinggal kenangan
dan kau yang sudah gila
carilah tabib penyembuh
walau harus menggadaikan dirimu
karena kegilaan memang harus digadaikan
lalu bagaimana dengan kami
ya semoga kami masih waras
kami akan belajar menjauh dari tapal batas
sebelum benar - benar gila
karena kewarasan yang berdampingan dengan kegilaan
sering tak berkutik di hadapan kegilaan
dalam kata dan laku
mari belajar menjadi waras
dari akal, hati dan perbuatan
sebab disanalah takdir kita menunggu
di tapal batas
di atas batu yang begitu rapuh
tempat kegilaan dan kewarasan bersengketa
memperebutkan arena
engkau yang merasa waras
jangan bersenang dengan kewarasanmu
boleh jadi besok kewarasanmu tinggal kenangan
dan kau yang sudah gila
carilah tabib penyembuh
walau harus menggadaikan dirimu
karena kegilaan memang harus digadaikan
lalu bagaimana dengan kami
ya semoga kami masih waras
kami akan belajar menjauh dari tapal batas
sebelum benar - benar gila
karena kewarasan yang berdampingan dengan kegilaan
sering tak berkutik di hadapan kegilaan
dalam kata dan laku
mari belajar menjadi waras
dari akal, hati dan perbuatan
sebab disanalah takdir kita menunggu
ZaEnal Abidin RiAm, November 2015
Posting Komentar