Istilah
"seberapa greget sih lo" menjadi kalimat yang paling sering diucapkan
belakangan ini, mayoritas penuturnya adalah generasi milenial, tahun 1980-an
adalah awal kelahiran generasi ini, sedangkan pertengahan 1990-an hingga awal
2000-an merupakan akhir kelahiran generasi milenial, generasi milenial biasa
juga disebut echo boomers karena adanya peningkatan drastis jumlah kelahiran
pada 1980-an dan 1990-an. Situasi yang sama juga terjadi setelah perang dunia II dimana tingkat kelahiran melonjak drastis.
Kembali
ke soal "seberapa greget si lo" tidak sedikit penutur istilah ini
yang tidak sungguh paham dengan makna kalimat yang diucapkannya, bagi mereka
istilah ini lebih pada aspek seru-seruan belaka, karena temannya ramai
mengucapkan ia pun ikut-ikutan mengucapkan, yah paling tidak label
"gaul" tidak hilang dari diri mereka .
Jika
mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "greget" diartikan
sebagai semangat dan kemauan untuk berbuat, jadi istilah "seberapa greget
sih lo" bisa dimaknai sebagai "seberapa kuat semangat dan kemauan
untuk berbuat" sampai disini paham kan bro/sist.
Terkait
kata "berbuat" kata ini mengandung makna adanya gerak atau aksi yang
dilakukan, aksi tersebut ujungnya adalah perubahan, perubahan adalah sebuah
istilah normatif, bisa berarti baik (berubah ke arah lebih baik) namun bisa
juga berarti buruk (berubah ke arah yang lebih buruk), disinilah letak
kebenaran istilah "perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi" ada
yang tanya kenapa? Karena semua manusia melakukan gerak. Manusia secara umum
pasti menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik, oleh sebab itu sebaiknya
ngga usah terlalu percaya diri mengulang istilah "seberapa greget sih lo"
bila semangat dan kemauanmu untuk berbuat masih di angka nol. Salam hangat,
jangan lupa ngeteh dan jaga semangat mudamu.
Penulis: Zaenal Abidin Riam
Posting Komentar