Intelektual adalah sebutan yang identik dengan
kaum terdidik, komunitas manusia yang dianggap memiliki daya pikir di atas rata-rata,
dengan kecerdasan yang mereka miliki diharapkan mampu menjadi suluh bagi kaum
awam, menjadi obor bagi gulita kehidupan, menawarkan jalan keluar di tengah
kebuntuan soaial yang dialami masyarakat, dengan daya pikir yang dimiliki, kaum
intelektual diharapkan mampu menghadirkan dunia baru saat masyarakat mulai kehilangan harapan. Semua itu akan terjadi
saat gagasan seorang intelektual mampu dicerna oleh masyarakat yang butuh
bimbingan.
Lalu akan seperti apa bila seorang intelektual
menggunakan bahasa buku yang rumit kepada kaum awam, lengkap dengan istilahnya
yang serba asing bagi masyarakat biasa, maka hasilnya sudah dapat ditebak,
masyarakat justru akan bingung dengan konsep yang dipaparkan kaum intelektual,
di bagian ini terlihat jelas bahwa intelektual justru hanya menyumbang
kebingungan kepada masyarakat awam yang sudah terbebani ragam masalah, disini
intelektual tidak bertindak sebagai pemberi solusi, tapi sebagai penambah
masalah. Parahnya karena terkadang seorang intelektual lebih bangga menggunakan
istilah rumit walaupun ia sendiri paham masyarakat tidak mengerti istilah
tersebut.
Kualitas intelektual tidak diukur dari seberapa
pandai ia menggunakan istilah asing, tapi dilihat dari sejauh mana ia hadir
sebagai pemberi solusi bagi masyarakat, bila ada yang merasa seorang
intelektual namun gemar menggunakan istilah rumit di hadapan masyarakat bawah,
maka orang seperti ini sebaiknya mulai belajar bahasa awam, perlahan mengurangi
penggunaan bahasa buku, belajar hidup langsung di tengah masyarakat, karena
pengetahuan yang sesungguhnya berada di tengah masyarakat, bukan di atas
tumpukan buku.
Penulis: Zaenal Abidin Riam
Posting Komentar