BREAKING

Kamis, 04 April 2013

Berani Berpikir Ala Zamannya


 (tulisan ini juga diterbitkan di www.hminews.com)
ZAENAL ABIDIN RIAM
Ketua Umum HMI MPO Cabang Makassar Periode 1432-1433 H
            HMI sebagai organisasi mahasiswa tertua pasca kemerdekaan telah melahirkan beberapa manusia besar, para manusia besar tersebut diproses dalam rahim perkaderan hijau hitam, kebesaran nama mereka lahir dari beberapa faktor, bisa karena kemampuan intelektual, kharisma atau faktor lain yang menyebabkan namanya melejit di ruang hijau hitam. Tidak diragukan, kecerdasan pikiran yang dimilikinya terkadang menyebabkan mereka menjadi salah satu patron intelektual sehingga ia menjadi acuan intelektual pada zamannya bahkan beberapa generasi sesudahnya, patron pemikiran dalam dunia hijau hitam tidak hanya dialamatkan kepada individu tertentu akan tetapi ia juga terkadang dialamatkan kepada komunitas tertentu bahkan generasi tertentu  yang pernah mewarnai dialektika pemikiran dalam tubuh hijau hitam.
            Menonjolnya individu, komunitas, dan generasi tertentu sebenarnya merupakan hal alamiah karena hidup berlembaga selalu diwarnai dengan dinamika pasang surut sehingga masa tertentu diwarnai “pasang pemikiran” yang dahsyat sehingga melahirkan individu dan komunitas yang berpotensi menjadi patron sementara masa yang lain diwarnai “surut pemikiran” yang tajam sehingga memunculkan kecenderungan
dalam diri generasi pada masa itu untuk menapaki jejak generasi tertentu yang individunya dianggap layak untuk dijadikan tumpuan pemikiran, harapannya agar generasi mereka yang terasa surut mampu bangkit dan berdiri sejajar dengan generasi cemerlang yang muncul sebelum generasinya.
            Kemunculan patron pemikiran dan tindakan dalam sejarah HMI merupakan hal alamiah, patron tidak selamanya berimplikasi negatif terhadap lembaga karena kita tidak bisa memungkiri bahwa terdapat pikiran dan tindakan ideologi tertentu masa lalu yang masih mampu menemukan perteutan realitasnya di masa sekarang, namun patron akan berimplikasi negatif tatkala generasi sekarang menyimpan kekaguman berlebihan terhadap individu, kelompuk atau generasi pendahulu mereka yang dianggap sebagai patron pemikiran dan tindakan, kondisi seperti ini bisa saja melahirkan mandulnya kreatifitas berpikir dan bertindak serta tidak menyadari kehadirannya di masa kini. Kemandulan kreatifitas berpikir dan bertindak bisa terjadi sebab patron pikiran dan tindakan masa lalu (secara sadar atau tidak) telah dianggap sebagai referensi mutlak yang mesti diikuti, hal ini tidak saja memangkas kreatifitas berpikir dan bertindak tetapi lebih jauh akan melahirkan pola pikir dan tindakan regresif (berpikir dan bertindak mundur). Jika ini terjadi maka, kita bisa memahami penyebab sehingga para kader terkadang canggung dalam mengapresiasi realitas ke-HMI-an, mengapa? Karena ia telah melakukan pemutusan secara tidak sadar antara pola pikir dan realitas zamannya dengan cara mengambil pola pikir masa lalu sebagai langkah utama dalam menyikapi realitas terkini padahal pola pikir tersebut sering tidak menjumpai realitas empiriknya di lapangan.
            Dalam perspektif penulis, patron bukan bagian yang mutlak disalahkan sebab ia lahir secara alamiah dalam siklus kehidupan manusia, adalah lebih tepat untuk menganalisa penyebab generasi yang melakukan proses patronase, secara sederhana patronase muncul disebabkan oleh inferioritas generasi tertentu, inferioritas tersebut muncul setelah mereka melakukan perbandingan pencapaian antara generasi yang dijadikan patron dengan generasinya yang dianggap tidak mampu mencapai apapun, pada situasi ini yang dibutuhkan adalah rasa percaya diri untuk bertindak menghadapi gesekan realitas masnya, namun kepercayaan diri dalam ranah pemikiran hanya bisa muncul tatkala iklim intelektual berikut penunjangnya juga mampu membahasakan diri secara utuh dalam ruang realitas hijau hitam, generasi tertentu akan mencari patron pemikiran pada generasi sebelumya apabila ia tidak memiliki kepercayaan diri dalam menyikapi realitas, rasa percaya diri hanya bisa muncul saat iklim intelektual bejalan efektif dalam generasi tersebut sehingga mereka merasa mampu untuk berdiri sejajar dengan generasi sebelumnya yang pernah dianggap jaya. Melakukan perbandingan serta mangambil ibrah dari generasi HMI masa lalu merupakan hal wajar namun menjadikan mereka sebagai sebuah referensi absolut sama halnya dengan memundurkan sunnah kelembagaan yang semestinya bergerak maju, generasi HMI masa kini harus berani berpikir dan bertindak ala zamannya karena mereka adalah pemilik zamannya.     
  

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT