BREAKING

Minggu, 17 Mei 2015

Menoleh Ke Timur

Oleh: Zaenal Abidin Riam

            Modernisme merupakan ruh bagi peradaban modern, peradaban modern sendiri, diyakini sebagai peradaban terkini dalam sejarah kehidupan manusia, hidup dalam dunia modernitas, seakan tidak menyisakan ruang bagi manusia, kecuali menerima pranata peradaban modern dalam hidup keseharian, akar modernisme adalah prinsip ilmiah, yang mana segala sesuatu diukur berdasarkan akal dan indera, penekanan yang sangat ketat pada akal dan indera, menyebabkan manusia menjadi hampa secara rasa, kehampaan rasa juga meliputi kehidupan jiwanya, singkatnya, manusia modern mengalami kegersangan jiwa, rasio dan indera tidak mampu memberikan nutrisi bagi kehidupan jiwa mereka, hal ini menyebabkan kelompok tertentu manusia modern, melakukan penjelajahan demi mencari penenang jiwa, sayangnya, dunia barat, tempat lahirnya modernisme, tidak menyediakan jawaban tersebut, hal ini menyebabkan mereka berkelana ke dunia timur, tempat paham kebijaksanan berkembang pesat, kebijaksanaan yang berkembang di timur, berkaitan erat dengan aspek rasa, kebijaksanaan menjadi obat penenang bagi jiwa yang mencari.
            Dunia timur yang selalu dianggap terbelakang, kini mulai dilirik oleh manusia barat modern, bahkan sebagian dari mereka, tak lagi benar – benar percaya dengan peradabannya sendiri, mereka merasa ada yang tak bisa diberikan modernisme kepada dirinya, salah satunya adalah pegangan hidup kejiwaan, semakin mereka bersifat modernistik, maka lubang menganga dalam jiwanya juga semakin terbuka lebar, antusiasme pencarian kebijaksanaan dalam dunia timur, tampak dari kemauan manusia barat modern, dalam mendalami aktifitas oleh jiwa dan rasa, semisal yoga, praktek meditasi, penelaahan terhadap ajaran sufisme, serta model paham kebijaksanaan lainnya, ketertarikan tersebut tidak hanya muncul pada kelompok awam, bahkan kaum terdidiknya juga memperlihatkan kecenderungan yang sama, pengkajian serius terhadap  ajaran tokoh sufisme tetentu, oleh intelektual barat modern, yang kemudian diterbitkan dalam bentuk buku, merupakan bukti konkrit bahwa kaum terdidiknya juga menyimpan kekaguman terhadap kearifan timur.

            Model keilmuan yang berkembang di dunia timur, memang berbeda dari model keilmuan yang berkembang di dunia barat, model keilmuan timur lebih bersifat intuitif, sedangkan model keilmuan barat bersifat rasional empirik, keilmuan timur sarat dengan makna, penekanan pada aspek moralitas, memiliki perhatian besar terhadap aspek dunia jiwa, peka terhadap seluruh makhluk hidup. Ciri tersebut yang tidak bisa disajikan secara sempurna oleh keilmuan barat modern, proses perantauan ilmu oleh orang barat ke dunia timur, pada dasarnya merupakan usaha mencari kesejatian sebagai manusia, telah timbul kesadaran dalam masyarakat barat modern, terkait usaha untuk memandang manusia dari sudut pandang baru, mereka sadar bahwa memaknai manusia berdasarkan akal dan indera belaka, ternyata tidak memadai, ada banyak pertanyaan yang tak mampu dijawab oleh ke duanya, jawaban dari keduanya juga tidak dianggap memuaskan, sehingga mereka merasa butuh sudut pandang lain dalam memaknai kemanusiaan, termasuk kehidupan yang dialaminya.
            Menjamurnya praktek olah spiritual di dunia barat, merupakan bukti konkrit akan kehausan orang barat terhadap paham kebijaksanaan, gejala ini juga seolah merupakan titik balik kebangkitan spiritual, padahal nilai spiritual di masa lalu, dalam peradaban barat modern, pernah dianggap sangat kolot, serta dipersepsi sebagai penghambat kemajuan, kecenderungan ini sekaligus mengindikasikan, bahwa ajaran Kristen dianggap tidak mampu menyajikan nutrisi spiritual yang memadai, peradaban barat modern dengan modernismenya perlu melakukan evaluasi diri, tindakan pengabaian nilai spiritual yang pernah digaungkan di masa awal peradaban ini, perlu dikaji kembali, manusianya juga tidak lagi merasa cocok dengan doktrin anti spiritual, jika modernisme barat modern, tetap kukuh pada pendirian ortodksnya, yakni bersikap fobia pada niali spiritual, maka selama itu pula, peradaban barat modern tak pernah mampu melahirkan manusia sejati.

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT