BREAKING

Selasa, 02 Juni 2015

Saat Dunia Maya Kebanjiran Status Galau



Oleh: Zaenal Abidin Riam

Zaman bergulir begitu cepat, dalam setiap fase gerak zaman, selalu muncul trend baru, termasuk trend pergaulan, salah satu trend yang menjamur di masa kini, adalah trend interaksi dunia maya, sebuah dunia baru yang orang bahkan merasa sangat intim berinteraksi di dalamnya, dunia maya menyentuh semua kalangan, mulai tokoh nomor satu negeri ini hingga anak SD yang masih bau kencur, mulai masyarakat perkotaan hingga muda mudi di pelosok, memiliki akun di dunia maya, facebook, twitter dll, dianggap sebagai sesuatu yang wajib, malah orang bisa dianggap tertinggal ketika tidak terlibat dalam interaksi on line, bersamaan dengan itu, menjamurlah istilah yang berkaitan erat dengan dunia maya, salah satu istilah paling populer adalah up date status, dimana orang seolah diharuskan menuangkan pikirannya ke dalam beberapa kata, hanya saja alih – alih menuangkan pikiran, orang justru lebih tertarik menuangkan emosi rasa, maka jadilah status dunia maya lebih banyak dipenuhi dengan kata – kata galau.
            Bagi sebagian besar pengguna dunia maya, dunia on line diperlakukan sebagai tempat curhat, tidak jarang, hal paling pribadi juga diumumkan dalam statusnya, tidak ada lagi batasan antara informasi publik dan privat, yang lebih kompleks, orang sering merasa galau bila dalam sehari saja, tidak menuangkan kegalauannya di dunia maya, gejala ini layak disebut kegalauan tingkat tinggi, galau berlapis galau, dan dunia maya dianggap sebagai tempat pelampiasan, seolah dengan mengumumkan kegalauan di dunia maya, maka masalahnya langsung teratasi, seolah di dunia maya ada dewa penolong bagi setiap masalah mereka, jika berkaca pada kenyataan, menuangkan kegalauan lewat dunai maya, tidak serta – merta menyelesaikan masalah, malah lebih berpotensi menambah masalah, beberapa orang mungkin mencoba memberikan solusi, namun belum tentu ia serius dengan tawaran solusinya, boleh jadi ada motif lain (motif lawan jenis paling sering mempengaruhi), beberapa yang lain hanya menertawakannya, yang lain lagi hanya sekadar membaca, mereka tidak merasa penting berkomentar, yang lebih parah, orang yang lainnya lagi, bisa saja hanya mengejek, karena baginya itu hanya sekadar candaan, tentu yang galau menjadi semakin galau, bahkan berpotensi stres.


            Menuangkan kegalauan di dunia maya, lebih layak disebut sebagai “nyampah di dunia maya”, buang sampah di dunia maya, sebab pada dasarnya kegalauan memang merupakan sampah bagi seseorang, mengapa? Karena secara jujur, tidak ada orang yang ingin belama – lama dalam kegalauan, semua orang ingin keluar dari kegalauan tersebut, ingin menjauhkan kegalauan dari dirinya, membuangnya jauh – jauh agar ia tidak merasa terbebani, hanya saja pilihannya tidak tepat, karena ia memilih membuangnya di dunia publik (dunia maya), padahal boleh jadi kegalauannya itu bersifat sangat pribadi, sementara dunia maya ibarat kota dunia dalam bentuk lain, sekali anda berteriak, orang di belahan dunia lain mampu mengetahuinya, dan ingat bahwa tidak semua orang di dunia ini layak anda temani berbagi masalah, jika anda salah memilih orang, maka jawabannya juga akan salah, bagi anda yang memang tidak bisa menahan diri untuk tidak curhat di dunia maya, maka sebaiknya lakukan saja curhat itu melalui inbox, bersama orang yang anda kenal baik, hanya saja cara ini mungkin dianggap tidak keren, akhirnya tak diminati.
            Curhat kegalauan di dunia maya, pada dasarnya hanya bagian dari usaha menjaga eksistensi di dalamnya, ingin agar statusnya banyak yang mengomentari dan memberi jempol, sebagaimana lazim diketahui, kebanyakan penghuni dunia maya, baru merasa dianggap ada, tatkala komentar dan jempol menghambur di statusnya, kondisi ini sebenarnya merupakan jebakan ilusi, nilai keberadaan seseorang seharusnya diukur dari aktifitasnya di dunia nyata, karena hal itu yang memiliki implikasi riil terhadap hidup seseorang, sedangkan mereka yang hanya sibuk mengoleksi komentar dan jempol di dunia maya, boleh jadi belum melakukan tindakan berarti di dunia nyata, perangkap ilusi ini, juga menyebabkan seseorang, secara tak sadar, menganggap dunia maya lebih nyata dari dunia nyata itu sendiri, beraktifitas di dunia maya tentu bukan hal terlarang, dan memang tak bisa dilarang, hanya saja kita butuh kecermatan tindakan dalam memperlakukan dunia maya, dengan kecermatan itu, dunia maya mampu dijadikan alat untuk melakukan kerja kebaikan.

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT