BREAKING

Jumat, 22 Januari 2016

Ketika Berita Sekadar Menjadi Drama


Masyarakat modern adalah masyarakat melek informasi, informasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern, kecepatan mengakses informasi, merupakan sesuatu yang dianggap wajib dalam masyarakat masa kini, ketertinggalan informasi berarti ketertinggalan dalam menjalani kehidupan, dalam kondisi seperti ini, kehadiran berita menjadi sesuatu yang vital bagi masyarakat modern, membaca atau menonton berita berarti menafsir realitas dunia, kebutuhan manusia akan informasi, menyebabkan tumbuh suburnya media yang konsen pada pemberitaan, setiap media tersebut mencoba menampilkan ciri khas tersendiri, walaupun dalam kenyataannya tak ada yang benar-benar khas dari media tersebut, secara umum sama saja, memburu berita untuk kepentingan pasar.

Bagi media yang konsen pada pemberitaan, publikasi informasi terbaru merupakan kemestian bagi mereka. Secara ideal, informasi seharusnya mencerahkan dan menginspirasi, namun belakangan, bila kita amati secara kritis, berita mulai menyerupai drama, betapa tidak, seringkali ada sebuah isu yang disorot bertubi-tubi, hingga beberapa kali menjadi headline di media cetak dan elektronik, berita tersebut intens ditayangkan setiap waktu, dalam berita tersebut, telah muncul tokoh baik dan tokoh buruk, kelompok atau individu yang disudutkan dalam pemberitaan, secara otomatis akan dipersepsi publik sebagai tokoh buruk, sedangkan kelompok atau individu yang disanjung dalam berita tersebut, secara otomatis pula, akan dipersepsi publik sebagai tokoh baik, lebih lucunya lagi, seringkali ujung berita ini tidak jelas, isu tersebut ditinggalkan begitu saja lalu beralih lagi ke isu lain, sehingga dalam konteks ini, drama masih lebih tuntas dibandingkan berita yang menyerupai drama.
 
Kita tentu patut bertanya, dengan model pemberitaan seperti itu, adakah pencerahan dan inspirasi yang didapatkan? Sangat sulit untuk mengatakan ada, bahkan yang terjadi, masyarakat hanya terjebak pada kebingungan, hal tersebut terjadi, saat media yang berbeda, menampilkan berita yang isunya sama namun penggiringan opininya berbeda, kondisi ini sangat nampak saat ajang pilpres kemarin, bila diamati secara lebih lanjut, individu atau kelompok yang disorot dalam berita tersebut, seolah secara sadar telah menampilkan diri sebagai aktor, amati saja, terkadang sebuah isu sudah bisa berakhir, namun menjadi panjang, karena individu atau kelompok yang disorot dalam berita tersebut, selalu mengeluarkan pernyataan atau melakukan tindakan, yang sebenarnya tidak perlu, sehingga hanya memperpanjang masalah, tak jarang prilaku ini dipertontongkan secara vulgar oleh para pemain dalam berita tersebut.
   
Dengan tampilan berita yang seperti ini, masyarakat justru mengalami kebosanan, kebosanan khususnya dirasakan oleh masyarakat dari kaum terpelajar, masyarakat dari golongan tersebut, tidak lagi terlalu tertarik pada berita, sebagian dari mereka, justru lebih tertarik menonton hiburan, bagi mereka, hiburan tersebut, lebih mencerahkan dan menginspirasi dibandingkan berita yang seharusnya menginspirasi dan mencerahkan, bagi mereka pula, hiburan yang produktif, masih lebih mendatangkan manfaat dibandingkan berita yang menyerupai drama.
   
Kita juga tetap memahami, bahwa tak semua berita disulap menjadi drama, sebagiannya tetap sebagai berita, yang mungkin dalam kadar tertentu, masih bisa sedikit mencerahkan dan menginspirasi, namun kita juga harus membuka mata, bahwa model pemberitaan saat ini, cenderung menyerupai drama, kejenuhan masyarakat dengan model pemberitaan seperti itu, seharusnya mampu dipahami oleh media, media seharusnya memiliki sensibilitas guna menagkap gejala pemirsanya, akan tetapi, akan terlampau sulit berbicara sensibilitas, saat rezim pasar telah menjadi penguasa dalam media, berita pasti akan diarahkan guna meraup keuntungan pasar, idealisme jurnalisme akan menjadi prioritas yang ke sekian juta, semoga masih ada media yang mampu keluar dari jebakan logika pasar yang brutal, ya semoga.

Penulis: Zaenal Abidin Riam

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT