BREAKING

Kamis, 25 Agustus 2016

ah masa iya

Hari minggu selalu menjadi hari spesial buat Aco, di hari itu ia selalu merasa bebas.
Enam hari sebelumnya bukan tak bebas, tapi kurang bebas (eh bedanya apa ya, mirip aja kali...he..he...)
Ma, Aco keluar dulu, mau main sama temen, ujar Aco kepada mamanya dengan muka berseri.
Iya tapi jangan kelamaan ya, jawab mama.
Siap ma, sahut Aco dengan semangat 45.
Tanpa berkata lagi, Aco langsung menyambar sepedanya, tujuannya jelas, nongkrong di bundaran seruni.
Bundaran seruni memang menjadi tempat nongkrong favorit Aco dan cs cs nya.
Setelah mengayuh sepuluh menit, sampailah ia di tempat favorit itu, Indra dan Riki sudah tampak di tempat itu.
Aduh bro kok lambat, keluh Indra. Macet kali di depan rumahnya, timpal riki..ha..ha..... ke tiganya langsung tertawa kompak, semua paham kalimat yang meluncur dari mulut Riki adalah guyonan belaka, jalanan depan rumah Aco tak pernah macet, bahkan tergolong jalanan yang sepi.
Ah kamu ada aj ki, protes Aco, daripada aku bilang dirimu terlambat karena depan rumahmu kena banjir....wkwkwkk...ke tiganya kembali terpingkal
Eh co, kau nonton sinetron tadi malam tidak? Tanya Indra, sinetron apa? Yang ditanya malah bertanya balik, itu loh sinetron favorit anak gaul kayak kita ini, Indra bicara sambil menepuk dadanya dan punggung Riki, oh ya, gimana sih ceritanya? Aco menanggapi, ah dirimu memang tak gaul, masa sinetron sepopuler itu tak kau paham ceritanya, sambar Riki, yang disebut tak gaul hanya memberi senyum simpul.
Jadi gini co, anak gaul itu harus selalu nongkrong, seperti di sinetron andalan kita itu, jelas Indra, ah masa iya, nongkrong untuk apaan, tanggap Aco.
Ya untuk apa sajalah sob, intinya nongkronglah, supaya gaul dan keren gitu, timpal Riki
Oh gitu, lalu apa dong hasilnya kalau kita nongkrong? pertanyaan kembali keluar dari lisan Aco.
Alih-alih menjawab, Riki dan Indra justru saling berpandangan, mereka tampak bermain mata, seolah saling mempersilakan agar duluan menjawab.
Melihat itu, Aco tak kuasa menahan tawa ringannya, nah ayo ngaku, kalian nda tau harus jawab apa kan.
Indra dan Riki hanya bisa senyum kecut sambil garu kepala, pemandangan ini tampak konyol namun lucu.
Gaul itu harus kita defenisikan sendiri friend, Aco memulai ceramahnya, kalau ikut pada konsep gaul ala sinetron maka itu nda keren namanya, aku nda larang kalian nongkrong, aku juga biasa nongkrong, tapi gaul itu tak identik dengan nongkrong, gaul itu artinya kita bergaul dengan semua orang, peduli sesama, yaa paling tidak tetangga terdekat, eh aku nda ceramah loh, hanya berkhutbah..ha,,ha,,,.tawa ke tiganya tiba-tiba pecah meruntuhkan keheningan yang berlangsung barusan.
Heeemmm lumayan juga penjelasan kau co, sela Indra.
Ah masa iya, bukannya anak gaul ala sinetron lebih jago lagi penjelasannya....wkwkwk
Perut ke tiganya kembali teraduk oleh tawa masing-masing.

#ZaEnal Abidin RiAm#






About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT