BREAKING

Rabu, 23 November 2016

Genosida Yang Diamini Negara

Beberapa hari ini komunitas internasional kembali dibuat sibuk dengan keadaan di Nyanmar, negeri asal Aung San Suu Kyi lagi-lagi melakukan pembantaian terhadap komunitas muslim Rohingya, lebih parah lagi pembantaian tersebut dilegitimasi oleh negara, secara terang militer Nyanmar turut andil dalam pembantaian saat melakukan operasi militer di Rakhine baru-baru ini. Dalam operasi tersebut militer membunuh banyak warga sipil, memperkosa wanita, dan membakar rumah-rumah mereka. ini merupakan tindakan yang sudah terlampau menginjak nilai kemanusiaan, nyawa warga sipil seolah tak ada artinya, dengan mudah dihilangkan layaknya memangkas rumput, dengan alasan apapun tindakan tersebut tak bisa dibenarkan.

Aksi yang dilakukan militer, sudah pasti membuka ruang bagi penganut Budha garis keras untuk melakukan tindakan sama, bahkan boleh jadi lebih kejam. Dalam kasus Rohingya, pemerintah Nyanmar memanfaatkan kebencian kelompok Budha ekstrim guna terus melakukan pembantaian terhadap muslim Rohingya, pemerintah Nyanmar sangat percaya diri melakukan pembantaian terhadap Rohingya karena mendapat dukungan moril dari kaum Budha garis keras. Pada posisi ini terjadi hubungan segitiga antara penganut Budha ekstrim, pemerintah Nyanmar, dan muslim Rohingya. Pertemuan kepentingan antara kelompok Budha ekstrim dan pemerintah Nyanmar menyebabkan muslim Rohingya menjadi bulan-bulanan pembantaian.

Sesungguhnya yang terjadi di Nyanmar telah melampaui batas pembantaian, aksi tersebut telah bisa dikategorikan sebagai “genosida”. Betapa tidak, upaya pembantaian terhadap muslim Rohingya telah berlangsung lama, ribuan bahkan jutaan nyawa telah melayang, belum lagi yang lari ke luar negeri karena mencari pertolongan, sangat banyak juga di antara mereka yang tenggelam di tengah laut dalam upayanya melarikan diri ke negara sekitar. Rangkaian peristiwa ini layak disebut sebagai upaya sistematis memusnahkan suatu ras, etnis, atau kelompok. Mata dunia telah melihat betapa mengerikannya genosida yang pernah terjadi di masa silam, baik pramodern maupun di masa modern. bebrapa genosida paling mengerikan yang tercatat sejarah diantaranya: genosida Kanaan yang dilakukan komunitas Yahudi terhadap bangsa Kanaan, genosida halvetia, genosida ini terjadi pada abad ke 1 masehi, pelakunya adalah kekaisaran Romawi di bawah komando Julius Caesar, genosida bangsa Indian yang dilakukan orang-orang eropa tatkala mulai menginjakkan kaki di Amerika, genosida terhadap suku Aborijin, genosida Kamboja di bawah komando pasukan khmer merah, genosida Rwanda yang didalangi ekstrimis khutu, genosida Gaza yang didalangi Israel dan masih berlangsung hingga kini dll.

Guna mencegah berlanjutnya aksi genosida di Nyanmar, maka dibutuhkan langkah serius dan konkrit dari komunitas internasional, dibutuhkan langkah yang bukan hanya sekadar mengecam, kecaman sudah terlalu banyak dialamatkan kepada pemerintah Nyanmar dan kelompok Budha ekstrim, namun kecaman tersebut hanya dianggap angin lalu, langkah politik dibutuhkan dalam hal ini, beberapa alternatif layak dipertimbangkan, misalnya embargo ekonomi, memboikot hajatan internasional yang akan dilangsungkan di Nyanmar, mengeluarkan Nyanmar dari komunitas ASEAN dll. Indonesia sebagai negara muslim terbanyak di dunia wajib berperan aktif, Indonesia harus menggunakan posisi tawarnya di ASEAN guna melakukan tekanan dari berbagai sisi terhadap Nyanmar. Indonesia tidak boleh hanya menyediakan tempat pengungsian bagi komunitas Rohingya, hal tersebut sama sekali tidak membantu menghentikan genosida di Nyanmar. 

Penulis: Zaenal Abidin Riam
Ketua Komisi Pengembangan Cabang PB HMI MPO Periode 1437-1439 H/2015-2017 M

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT