BREAKING

Minggu, 26 Februari 2017

Perang Hoax


Media sosial menjadi tren komunikasi terkini, bahkan juga menjadi tren gaya, sebaran penggunaan media sosial sangat masif, menyentuh semua golongan usia, dari anak usia pra sekolah hingga orang tua. Sebagai sarana komunikasi, media sosial tentu punya kelebihan dan kekurangan, hal ini juga berlaku terhadap semua produk yang lahir dari tangan manusia. Perkembangan medsos menyebabkan proses pertukaran informasi menjadi semakin cepat, yang terjadi di ujung timur dunia, dan tidak mendapat perhatian media mainstream, bisa menyebar dengan cepat melalui media sosial, sisi positifnya, informasi yang tersebar cepat melalui medsos, mampu melahirkan ragam sudut pandang terhadap sebuah masalah, media mainstream tak lagi berfungsi sebagai pembentuk opini tunggal.

Pada bagian lain, informasi yang tersebar di medsos, bahkan bisa menjadi viral dalamwaktu singkat, berpotensi menimbulkan masalah tersendiri, medsos tak memiliki sarana yang benar-benar ampuh memastikan informasi benar dan salah, buntutnya semua informasi baik yang benar maupun yang salah, bisa menyebar dengan sangat cepat di medsos. Sudah menjadi pemahaman bersama, bahwa tak semua pengguna medsos adalah orang baik, banyak juga yang sengaja mennggunakan medsos untukmenyebarkan berita palsu, atau yang kini trend dengan sebutan “hoax” motifnya bisa beragam,mulai dari menjatuhkan pribadi tertentu, berupaya mengambil untung dari informasi hoax tersebut, hingga menyerang kelompok lain yang tak disenangi.

Pada dasarnya yang paling bisa diandalkan memverifikasi berita benar dan hoax, adalah pengguna medsos sendiri, namun disini juga masalahnya, mayoritas pengguna medsos tak melakukan verifikasi mendalam terhadap sebuah informasi, informasi yang datang cenderung diterima begitu saja, terlebih bila informasinya provokatif, yang lebih parah, bila informasi tersebut turut disebarluaskan tanpa dibaca tuntas, hal itu berarti yang bersangkutan turut meyebarkan kepalsuan, terlebih bila kepalsuan tersebut menjadi viral di medsos. Dalam kasus lain, khususnya yang berkaitan dengan politik, informasi hoax sering dilawan dengan informasi hoax pula, akibatnya yang terjadi perang kepalsuan yang dilakukan secara sadar, dalam kasus ini, pihak yang paling lihai merekayasa kebohongan yang akan menang, mengemas informasi bohong seolah sebagai sesuatu hal yang pasti kebenarannya, pengguna medsos yang tak paham dengan masalah sesungguhnya, juga rawan terbawa dalam perang kepalsuan ini, tanpa sadar mereka menjadi relawan kepentingan salah satu pihak yang bertikai. Tidak ada manfaat yang lahir dari perang kepalsuan, walaupun pihak tertentu telah merasa kubunya menang, namun sebenarnya pemenangnya bukan salah satu dari pihak yang terlibat perang, tapi yang menang adalah kepalsuan itu sendiri, sangat disayangkan.


Informasi hoax seharusnya tak dilawan dengan informasi hoax pula, melawannya adalah dengan memberikan klarifikasi berdasarkan fakta sesungguhnya, bila dilawan dengan hoax pula maka sebenarnya kita telah kalah, kalah dihadapan kebohongan, akan tetapi bila dilawan dengan menyodorkan fakta, maka kita telah menang, minimal menang melawan potensi kebohongan yang ada dalam diri, hoax yang disebar tak akan mampu bertahan lama, selalu cepat terbongkar, pada saat hoax tersebut terbongkar, maka yang menanggung malu adalah mereka yang terlibat dalam penyebaran hoax tersebut, terlepas mereka pihak benar atau salah berdasarkan fakta. Mari hidupkan nalar sehat kita dengan tidak berpartisipasi dalam kebohongan, baik disengaja maupun tidak disengaja, kuncinya terletak pada kemampuan menelaah setiap informasi yang kita terima di medsos, jangan biarkan kebohongan menjadi pemenang sekaligus penguasa di medsos.   

Penulis: Zaenal Abidin Riam
Ketua Komisi Pengembangan Cabang PB HMI MPO Periode 1437 - 1439 H/2015 - 2017 M

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT