BREAKING

Rabu, 24 Januari 2018

Islam Yang Mengalir



Islam merupakan agama tahan uji, eksistensinya telah memasuki usia abad, berdinamika dengan ragam realitas, sering disanjung namun tak jarang juga dipojokkan. Islam sejatinya merupakan sebuah agama yang mengalir, mampu hidup dalam berbagai masyarakat dengan kecenderungan pemikiran dan tradisi yang berbeda, agama ini bisa hidup di kalangan masyarakat konservatif, namun juga bisa bertahan dalam masyarakat yang pola pikirnya sangat liberal, agama ini bisa hidup dalam masyarakat tradisional, namun juga bisa diterima di kalangan masyarakat yang sudah sangat modern.
Islam tetaplah Islam, ajarannya bukan sesuatu yang liberal, konservatif, tradisional atau modern. Inti ajarannya tetaplah tauhid, inti ajaran ini bisa hidup dalam semua ruang dan waktu. Kecenderungan Islam yang mengalir ini yang menjadi jawaban kenapa Islam bisa diterima bahkan di tengah masyarakat yang sangat membenci Islam, fenomena ini terjadi di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa.

Di tengah fenomena tersebut, oknum penganut islam terkadang tidak siap dengan sifat mengalir yang dimiliki agama ini, mereka lalu berupaya melakukan tindakan yang membuat agama ini beku, menjadikan agama sebagai justifikasi dari perbuatan mereka yang menyimpang, ini sama halnya aksi pembajakan terhadap agama demi kepentingan kelompok, prilaku teror dalam arti sesungguhnya, tindakan intoleransi dalam makna sesungguhnya, yang kesemuanya mengatasnamakan agama, merupakan contoh dari pembajakan terhadap agama yang mulia ini, upaya pembekuan terhadap agama yang mengalir ini.

Penganut islam seharusnya juga mampu memperlihatkan sifat mengalir dalam dirinya, bahwa dimanapun ia berada, dirinya mampu menjelaskan Islam tanpa membuatnya sengaja berbenturan dengan alam berpikir masyarakat setempat, akan tetapi berupaya membangun dialog, melayani pertanyaan masyarakat setempat (bahkan walaupun tidak mengenakkan) yang sangat dipengaruhi oleh tradisi dan alam berpikir mereka. percayalah dialog selalu mampu membuka tabir kesalahpahaman, termasuk kesalahpahaman terhadap Islam. Jika ajaran Islam yang sesungguhnya terpahami, maka masyarakat dengan latar tradisi dan pemikiran apapun mampu memahami atau menerimanya, walaupun mungkin tidak semua serta merta memeluknya sebagai keyakinan baru bagi dirinya.

Penulis: Zaenal Abidin Riam

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT