BREAKING

Sabtu, 07 April 2018

Rest in Peace Stephen Hawking, Ilmuwan Atheis yang Banyak Digandrungi Manusia Bertuhan



Rabu 14 Maret 2018 merupakan hari kelabu bagi dunia ilmu pengetahuan, adalah Stephen Hawking seorang ilmuwan tersohor di abad ini tutup usia, Hawking meninggal di rumahnya di kota universitas Inggris, Cambridge. Hawking dikenal sebagai ilmuwan dengan latar belakang fisikawan yang memiliki warisan besar bagi dunia pengetahuan. Saya sendiri yang walaupun secara akademik bukan berasal dari jurusan fisika, namun juga tertarik pada beberapa karya pemikiran seorang Stephen Hawking.

Hawking pada dasarnya adalah seorang atheis, pengakuannya itu ia sampaikan dalam bukunya berjudul Grand Design yang diterbitkan pada tahun 2010. Dalam buku tersebut Hawking mengatakan tidak perlu meminta Tuhan untuk mengatur alam semesta. Terlepas dari pilihannya menjadi atheis, karya besar seorang Hawking tetap perlu diapresiasi. Uniknya karena walaupun Hawking mengaku Atheis, namun teori singularitasnya yang menguatkan keberadaan teori big bang, justru menjadi bahan penguat bagi sebagian kaum beragama yang aktif di dunia ilmuwan, untuk membenarkan keyakinan agamanya.

Di dunia ilmuwan, teori big bang sempat tidak dipercaya, di masa itu ilmuwan lebih percaya dengan teori keadaan alam tetap, sebuah teori yang menganggap alam tanpa permulaan dan akhir. Akan tetapi semuanya berubah saat Hawking bersama rekannya Roger Penrose, seorang fisikawan matematis, menemukan teori singularitas, teori yang meyakini bahwa alam semesta pasti berasal dari sebuah keadaan yang disebut singularitas, keadaan saat ruang dan waktu menjadi sangat padat, tidak mengikuti kaidah fisika konvensional, dari keadaan tersebut alam semesta terus mengembang dan akhirnya meledak, teori ini oleh para fisikawan dianggap meneguhkan teori black hole (lubang hitam) dan kebermulaan alam semesta melalui big bang.

Dalam Islam sendiri, banyak ilmuwan islam menganggap teori big bang lebih dekat dengan proses penciptaan alam semesta yang dijelaskan dalam Al Qur’an Surat Al Anbiya ayat 30: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu dulu keduanya adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup, maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

Yang membuat Hawking menjadi sangat fenomenal, karena dirinya mampu menjelaskan pengetahuan kosmologi yang dikenal rumit dengan menggunakan bahasa awam sehingga mudah dimengerti. Pencapaiannya itu terjadi saat ia mampu menerbitkan buku A Brief History of Time (sejarah singkat waktu). Buku ini terjual lebih dari 10 juta eksampler, buku ini pula menyebabkan Hawking populer di kalangan masyarakat awam.

Stephen Hawking adalah salah satu contoh nyata kemenangan harapan atas keterbatasan fisik, betapa tidak sejak usia 21 tahun dirinya telah divonis menderita penyakit neuron motorik, penyakit tersebut merusak sebagian besar sarafnya, akibatnya ia terkena kelumpuhan total, sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas kursi roda, bahkan untuk berbicarapun dia terpaksa menggunakan alat bantu suara. Namun dengan keterbatasan yang amat memilukan itu, Hawking justru mampu memberikan sumbangan penting terhadap peradaban umat manusia. Selamat jalan Hawking.

Penulis: Zaenal Abidin Riam

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Pemikiran dan Sastra
Design by FBTemplates | BTT