remuk ia
diterkam sang ego
berdiri, tak mampu
bergerakpun tak kuasa
hanya diam membisu
menampung seribu satu tanya
tentang anak adam penyuka hasrat
pemuja kesakitan
bangga ia membantai sang nalar
padahal sang akal hanya mengenalkan kewarasan padanya
mengapa kegilaan begitu dipuja?
seolah sang dewi dalam wujud wanita
dan kewarasan dibenci dengan sangat?
seolah najis dari binatang hina
tanyanya hanya memantul di telinga telinga tuli
ZaEnal Abidin RiAm, Makassar 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar