menarilah
dalam riuhnya siang
pun dalam pekatnya malam
terus hentakkan kaki
dihadapan deretan biji mata
yang kini menjelma jadi raja dan ratu panggung
dengan kuasa tak terukur
menarilah
hingga mata itu mabuk
agar keluar kata jujur
yang dulunya disekap dalam lumpur
menarilah
karena gerak dirimu
mengundang kejujuran
ke meja persembahan
walau mereka terpaksa tak bohong
dalam riuhnya siang
pun dalam pekatnya malam
terus hentakkan kaki
dihadapan deretan biji mata
yang kini menjelma jadi raja dan ratu panggung
dengan kuasa tak terukur
menarilah
hingga mata itu mabuk
agar keluar kata jujur
yang dulunya disekap dalam lumpur
menarilah
karena gerak dirimu
mengundang kejujuran
ke meja persembahan
walau mereka terpaksa tak bohong
ZaEnal Abidin RiAm, maret 2017
Posting Komentar