Suara tumpah di depan istana tuan
Kumpulan pekikan, asa hingga putus asa
Berharap menyambung asa ke pemilik istana
Yang dulunya pernah berjanji
Rindu didemo, katanya, sangat klise...
Tapi entah itu lip service lima tahunan belaka
Demi merampok suara manusia kecil
Lalu membantainya tanpa rasa di bilik suara
Tuan yang katanya sederhana itu
Mendadak alergi pada teriakan, pada suara
Menjauh dari teriakan, hilang entah kemana
Jejakpun tak tersisa
Lebih ghaib dari keghaiban itu sendiri
Lalu bernyanyilah media-media pembelanya
Itu kesalahan stafnya yang menjauhkan dia dari rakyat, katanya
Segampang itukah, semudah itukah
Menimpakan kesalahan kepada yang di bawah
Sadarlah tuan, semakin lama gaya ini kau pertahankan
Semakin hilang wibawa istanamu
Semakin punah wibawa dirimu
Apa yang kau takutkan?
Suara itu hanya datang dari anak muda tahun sembilan puluhan
Yang belajar mengeja kebenaran
Lalu memperjuangkannya
ZaEnal Abidin RiAm, oktober 2017
Mendadak alergi pada teriakan, pada suara
Menjauh dari teriakan, hilang entah kemana
Jejakpun tak tersisa
Lebih ghaib dari keghaiban itu sendiri
Lalu bernyanyilah media-media pembelanya
Itu kesalahan stafnya yang menjauhkan dia dari rakyat, katanya
Segampang itukah, semudah itukah
Menimpakan kesalahan kepada yang di bawah
Sadarlah tuan, semakin lama gaya ini kau pertahankan
Semakin hilang wibawa istanamu
Semakin punah wibawa dirimu
Apa yang kau takutkan?
Suara itu hanya datang dari anak muda tahun sembilan puluhan
Yang belajar mengeja kebenaran
Lalu memperjuangkannya
ZaEnal Abidin RiAm, oktober 2017
Posting Komentar